style='display:block; text-align:center;'/>
Diterimanya surat dan cv lamaran kerja itu sebenarnya mudah. Karena yang paling penting adalah kejelasan informasi dan kelengkapan syarat administrasi. Kesulitan akan banyak dihadapi saat wawancara kerja. Pada tahap ini, jumlah yang dipilih sangat jauh dibanding pelamar yang diwawancara.
Bagaimana sebenarnya tahap ini berlangsung?
Seriously, jawabannya sangat beragam. Setiap perusahaan punya standar operasional berbeda-beda. Dari kesan formalitas misalnya, saya akan bagi menjadi dua: wawancara yang formal dan wawancara yang terkesan tidak formal. Pembagian ini saya lakukan dari pengalaman saya pribadi. Jadi kalau pembaca merasa ada tambahan yang diperlukan, saya akan dengan senang hati menerimanya di kolom komentar.
Wawancara Formal
Wawancara kerja formal ini saya sebut demikian karena formatnya benar-benar seperti teori yang saya baca. Pihak HRD menanyakan segala sesuatu terkait dengan pekerjaan saya tersebut. Komunikasi di luar itu sangat minim malah hampir tidak ada.
Wawancara Tidak Formal
Sebenarnya istilah wawancara kerja tidak formal ini agak lucu juga. Cuma itulah kesan yang saya dapatkan. Kenapa saya bisa mendapat kesan informal? Well, sebab yang mewawancarai saya kala itu tidak menerapkan teori secara saklek. Saya malah diajak ngobrol kesana kemari mengenai berbagai hal. Jadi bukan “HRD tanya, saya menjawab”, tapi saling lempar jawaban. Mungkin Anda berpikir cara ini membuat kita lebih rileks. Well, buat saya pribadi sih tidak terlalu ngefek ya. Soalnya bagaimana pun juga kan saya sedang merasa diseleksi. Haha…
Suasana Wawancara Kerja
Lantas seperti apakah suasana wawancara itu? Bayangkan saja, saat Anda ditanya berbagai hal yang secara langsung dan tidak langsung terkait dengan pekerjaan yang Anda lamar. Yang ditanya tentu bukan sekedar kemampuan Anda. Mental Anda, kesanggupan Anda bekerja dengan beban tertentu, harapan Anda dilihat dari gaji dan prospeknya juga akan ditanya. Ringkasnya:
- Keterampilan Anda
- Kepribadian Anda (sesuai dengan pekerjaan yang dilamar)
Harapan dan cita-cita Anda serta potensinya mendukung atau malah memundurkan karir (contoh gampang: Anda mau nikah dalam waktu dekat)
Kesanggupan dengan beban kerja - Gaji yang diinginkan
Jadi bisa kita simpulkan bahwa yang dicari saat wawancara bukan sekedar orang pintar. Tapi yang dicari adalah orang yang sesuai bekerja di perusahaan tersebut. Masalah gaji adalah contoh yang paling sering dibahas.
Ada alasannya lho mengapa HRD bertanya soal gaji pada Anda. Mereka ingin mengetahui harapan Anda dari lubuk hati yang terdalam. Jadi ketika Anda sudah bekerja di sana, Anda tidak ngedumel dengan gaji yang terlalu rendah atau terlalu tinggi (walah…) haha. Sehingga kalaupun Anda mau jujur saja soal harapan mengenai gaji sebenarnya tak apa-apa dan malah menguntungkan kedua belah pihak.
Cara Agar Wawancara Kerja Sukses
Dari apa yang saya alami, silahkan simak beberapa kiat berikut ini:
- Datang dengan tampilan yang oke (kecuali Anda bisa cuek dengan persepsi orang lain). Gunakan parfum ya. Tapi jangan kelewat menyengat. Oh ya, jangan lupa sedia permen agar nafas tidak bau. Sebab, seringkali sesi ini dilakukan secara antre. Dengan mulut terkatup dalam waktu lama, bisa-bisa nafas Anda bau dan bikin staf HRD-nya ilfeel.
- Ketahui karakter perusahaan dan tipe karyawan yang diinginkan. Anda bisa tanya ke teman yang sudah bekerja di sana atau kalau tidak ada sumber langsung, gunakan koneksi internet Anda.
- Percaya diri dan yakinkan bahwa “inilah pekerjaan impianku!”
- Cari tahu soal beban kerja dan gaji sehingga Anda bisa menjawab dengan tulus tanpa terkaget-kaget ketika dijelaskan soal beban kerjanya.
- Tunjukkan antusiasme Anda. Jangan seperti robot.
- Selipi dengan humor dan jangan kelewat serius.
0 komentar:
Posting Komentar