style='display:block; text-align:center;'/>
Apakah Anda pernah mengalaminya…. Kondisi di mana teman kerja ingin menjatuhkan kita? Saya pribadi belum. Tapi teman saya pernah mengalaminya. Dan di artikel kali ini, saya ingin membagikan pengalamannya. Kebetulan si teman saya ini juga merupakan kepala divisi di tempat saya bekerja. Dan dia punya masalah dengan senior-senior di divisi tersebut.
Well, harus diakui sih, kalau kepala divisi saya ini termasuk cepat promosinya. Dia cepat mendapat jabatan penting. Pun demikian, ia lekas disukai bos. Hal-hal inilah yang kemudian membuatnya kurang disukai para senior. Apalagi tatkala ia bisa akrab dengan kepala divisi X yang notabene hampir selalu menjadi musuh divisi kami. Ia seolah-olah membuktikan bahwa para senior saya itu salah karena tidak bisa akrab dengan kepala divisi X.
Untungnya, kepala divisi saya tersebut orangnya cukup kuat. Ya sebab meskipun masih muda, ia punya lumayan pengalaman. Selain itu, orangnya juga bukan tipe orang yang suka mengkonfrontasi masalah secara langsung. Ia sepertinya sadar bahwa ia sebenarnya masih tergolong baru. Sehingga metode yang ia lakukan menghadapi keirian teman yang lainnya adalah dengan membaik-baiki mereka.
Tapi apa masalah ini berhenti saja sampai di situ? Nyatanya tidak.
Ada satu orang yang sepertinya benar-benar tidak suka dengan dia. Dan orang itu melakukan cara yang “tak saya bayangkan sebelumnya akan terjadi” ketika saya masih kuliah dulu. Orang ini menulis email menggunakan bahasa ala kepala divisi saya lalu mengirimkannya ke kepala divisi Y. Saat itu, kebetulan memang ada beda pendapat dengan kepala divisi Y dengan kepala divisi saya. Sehingga suasananya bisa dibilang sedang tegang.
Dalam isi email itu ada tulisan yang intinya menjelek-jelekkan dan mengancam kepala divisi Y. Di bagian akhir, tidak diberi keterangan mengenai siapa pengirimnya. Namun orang ini berhasil membuat seolah-olah kepala divisi sayalah yang menulisnya. Dan akhirnya apa? Kepala divisi saya mengundurkan diri. Ia merasa terpojok, apalagi ketika kepala divisi Y secara langsung menuduhnya.
Saya sendiri dan banyak teman-teman di divisi sebenarnya yakin bahwa kepala divisi kami tidak melakukannya. Well, cara seperti itu jelas bukan cara dia. Kedua, teman saya ini pun sedang di “puncak” karir. Rasanya aneh kalau dia sampai melakukan hal-hal yang membuat dirinya bisa jatuh dari puncak. Apalagi masalah dengan kepala divisi Y sebetulnya sangat sepele.
Lantas Bagaimana Cara Menghadapi Teman Kerja Ingin Menjatuhkan Kita?
Dari pengalaman di atas, bisa dibilang teman kantor saya akhirnya menyerah kalah. Ia bisa dibilang berhasil dijatuhkan oleh kawan saya yang senior dan iri dengan dirinya. Meskipun demikian, ia memberikan beberapa saran kepada saya terkait dengan pengalamannya.
Pertama, Pahami Dunia Kerja Bukanlah Dunia Kuliah atau Sekolah
Teman saya cerita bahwa dia sudah lumayan punya pengalaman kerja. Tapi ia baru sekali itu mengalami kejadian tak mengenakkan. Dan dari situ, dia benar-benar mewanti-wanti bahwa dunia kerja itu memang dunia yang berbeda. Di sini, memang banyak orang mengagumkan, tapi di antara orang-orang tersebut, satu dua bisa saja merupakan “ular berbisa”.
Kedua, Selalu Waspada
Dengan menyadari bahwa dunia kerja bukanlah dunia kuliah atau sekolah, maka kita harus waspada. Salah satu bentuk ketidakwaspadaan kawan saya adalah sifatnya yang cenderung suka cerita. Dengan maksud mengambil hati senior, ia mencoba curhat sana-sini agar bisa akrab. Tapi rupanya apa? Isi curhatannya itu dijadikan cara untuk membuat isi email seolah-olah adalah darinya. Seolah-olah ada indikasi bahwa yang mengalami Z itu adalah teman saya.
Jangan Menyimpan Bara dan Terlalu Idealis
Teman saya bisa dibilang terlalu idealis. Dan itulah yang membuat dia agak bermasalah dengan kepala divisi Y. Akhirnya ia hanya fokus pada idealismenya dan tak menyadari membuat seseorang menjadi lawannya. Padahal maksud teman saya ini sebenarnya bagus. Tapi apa boleh buat, kadang maksud baguspun dianggap menyinggung perasaan senior.
Buka Kasus di Forum
Yang terakhir, jangan sungkan membuka kasus tersebut di forum. Dengan cara ini, siapa pelaku aslinya mungkin akan ketahuan. Teman saya sendiri tidak membuka masalah tersebut ke forum karena ia terlalu capek hati. Ia merasa lelah mencoba berbaikan dengan senior tapi tak digubris, lalu lelahnya memuncak dengan kejadian tersebut.
Akhir kata, memang sama sekali tak mengenakkan ketika ada teman kerja ingin menjatuhkan kita. Tapi sekali lagi, hal ini bukannya tak akan menimpa kita. Jadi selalu waspadalah dan usahakan untuk tidak menjadi mangsa yang empuk.
Bagaimana dengan Anda sendiri? Punyakah pengalaman serupa di kantor? Kiranya akan lebih baik untuk dibagikan di kolom komentar. :)
0 komentar:
Posting Komentar