style='display:block; text-align:center;'/>
Punya teman kerja yang iri pada Anda? Bingung cara menghadapi rekan kerja iri tersebut? Bila jawaban Anda iya, maka Anda senasib dengan saya. Haha… Pernah saya mengalami hal tersebut di dua perusahaan yang berbeda. Pertama, saya mengalaminya waktu saya baru mulai bekerja (fresh graduate) dan yang kedua saya mengalaminya ketika sudah bisa dibilang lumayan “expert”.
Pada cerita pertama, kondisinya saya masih begitu baru di sebuah divisi yang juga baru. Bahkan hanya saya seorang yang ada di divisi tersebut. Well, bukan “divisi” sih sebenarnya, tapi calon divisi. Pekerjaan saya secara formal tertulis di bawah marketing, tapi praktiknya saya mendapat arahan langsung dari Pak Bos.
Nah, berhubung masih sangat baru, beban kerja saya kala itu sangat ringan. Padahal, gaji yang saya terima setara dengan gaji yang diterima teman kantor saya yang kerjanya jauh lebih berat. Alhasil, sering saya jadi bahan sindiran. “Enak ya mbak XX, aku juga mau kerja kayak dia tapi gajinya segitu”. Kalau ngomongnya sambil bercanda tentu tak mengapa, tapi nyatanya dia mengatakan itu dengan nada ketus dan super jutek. Seolah-olah beban kerjanya yang berat itu disalahkan pada saya. Belum lagi ketika dia sedang apes kena marah bos. Tambah deh dia nyindir-nyindir saya lagi. Apalagi sebagai karyawan baru, saya termasuk sangat jarang kena omel bos.
Pengalaman kedua saya menghadapi rekan kerja iri terjadi di perusahaan kedua. Di sini, bisa dibilang saya sudah tak bisa lagi dibilang anak bawang di bidang yang saya kerjakan. Dan kebetulan, saya masuk di sebuah divisi yang baru dikembangkan. Otomatis saya banyak ditanya mengenai pengalaman saya sebelumnya. Awalnya sih tak masalah, tapi rupanya hal ini memantik masalah dengan teman kantor yang sudah senior. Mereka merasa disepelekan dibanding saya yang junior. Saran saya lebih sering diterima dibanding saran dari mereka. Gawat rasanya… padahal, tiap harinya saya ya bersosialisasi dengan mereka. Mau dekat seperti apapun saya dengan pimpinan divisi, tetap saja saya lebih sering harus berkomunikasi dengan mereka.
Lantas apa yang saya lakukan?
Lantas apa yang saya lakukan?
Solusi Menghadapi Rekan Kerja Iri
Well, sejujurnya saya banyak sekali belajar dari pengalaman saya di perusahaan pertama. Saya sebagai fresh graduate kala itu memang masih terlalu unyu sehingga hampir tak melakukan solusi apa-apa. Jadi ketika teman kerja saya iri pada saya, saya cuma senyum. Bahkan biarpun dia sudah mulai ketus dan galak. Idealnya sih kita harus “speak up” aka lawan balik kata-katanya. Ini penting supaya kita dan pekerjaan kita lebih dihargai dan ke depannya tidak makan hati. Tapi ya sekali lagi apa boleh buat, wong saya masih anak bawang.
Di perusahaan kedua, saya mencoba mengambil tindakan menghadapi rekan kerja iri. Ada beberapa hal yang saya lakukan termasuk “ngomong balik” dengan mereka. Tapi ada kalanya saya cuek saja untuk beberapa orang. Ringkasnya, kira-kira kiat ini yang saya lakukan:
Menghadapi Teman Kerja Iri yang Masih Bisa Diajak Baikan
Keirian teman kerja kita pada dasarnya sesuatu yang normal. Bayangkan bila Anda sudah lama bekerja di situ tapi merasa tidak dihargai oleh kedatangan si junior. Menyadari hal ini, saya mencoba mengalah dulu. Saya mencoba membaik-baiki mereka. Dan ini termasuk memuji mereka di depan bos. Misalnya, saya di pagi hari diskusi dengan teman soal ide-ide yang bisa dilakukan. Nantinya ketika rapat, saya bisa kemukakan ide tersebut sambil menekankan bahwa saya sudah berdiskusi dengan teman yang lama. Saya juga sangat menghindari mengkritik sistem yang sudah berjalan. Saya cenderung memberikan saran berupa alternatif yang kemudian saya tekankan sebenarnya sudah ada di sistem itu tapi belum dimaksimalkan. Di luar hal-hal formal, ketika istirahat saya juga mengajak mereka bercanda. Susah sih… apalagi kalau sudah ada rasa kurang enak duluan. Tapi kalaupun tidak bercanda, saya berusaha menjadi pribadi yang murah senyum dan suka memuji.
Kalau Rekan Kerja Iri Terus-menerus?
Nah, tips di atas itu, untuk menghadapi rekan kerja iri tapi masih normal. Ada lho, teman yang entah kenapa sepertinya tidak mau berbaikan dengan kita. Kalau sudah begini, saya akan mencoba:- Tetap baik tapi menjaga jarak agar tidak makan hati.
- Menjalin pertemanan dengan teman lainnya agar tidak terisolasi sendiri.
- Jaga-jaga dan selalu waspada terhadap rekan kerja iri tersebut.
- Cuek
Saran keempat itu penting sekali untuk menghadapi rekan kerja iri yang bencinya dengan kita sudah ke ubun-ubun. Karena kita mau berusaha sekeras apapun, pasti salah terus di mata dia. Jadi sebaiknya kita cuek tapi sambil terus waspada. Ingat, dunia kerja itu dunianya ular berbisa. Kewaspadaan selalu penting dan harus diutamakan.
0 komentar:
Posting Komentar