Selasa, 21 November 2017

Harus Kuat Mental Untuk Dapat Pamit Dari Tempat Kerja

style='display:block; text-align:center;'/>
Apa yang harus dilakukan sebelum pamit berhenti kerja? Saya sarankan untuk menyiapkan mental Anda. Pamit untuk keluar dari pekerjaan bisa menjadi langkah yang sulit dan tak jarang seorang pekerja mengundurkan diri dari langkah ini. Terutama mereka yang keluar dari pekerjaan hanya karena alasan “sudah direncanakan” atau alasan lainnya yang kurang kuat seperti:

Kuat Mental untuk Pamit berhenti kerja

  1. Ada masalah sepele dengan teman sekerja 
  2. Lokasi terlalu jauh
  3. Merasa gaji terlalu rendah
  4. Dll
     
Force atau kekuatan besar yang diperlukan untuk mantap keluar dari pekerjaan seperti sudah punya pekerjaan yang menunggu atau akan mengurus anak di rumah kadang diperlukan untuk mengambil langkah besar ini.

Sedikit berbagi pengalaman, sebab saya pun pernah mengalami fase tersebut. Saya telah bekerja selama setahun di tempat saya yang dulu dan memang sudah berencana keluar setelah 1 tahun bekerja. Niat saya, kalau tidak mencari pekerjaan lain adalah kuliah ambil S2. Tapi saat itu saya bingung. Saya ingin ambil S2 tapi dananya hanya cukup untuk membayar dua semester (itupun tabungan ludes).

Akhirnya setelah melalui renungan yang ruwet saya ambil resiko untuk keluar dan mengambil S2. Kondisi saya jelas tidak pasti karena saya sudah nyaman dengan pekerjaan saya dan tidak merasa ada prospek yang jauh lebih signifikan saat ambil S2.

Mental pun menjadi faktor utama yang harus saya siapkan ketika akan pamit berhenti kerja. Memang, keluar dari pekerjaan adalah hak kita. Kita bisa iyain aja semua kata perusahaan ketika kita pamit tapi pada akhirnya tetap keluar. Hanya saja, dengan kondisi saya yang “rapuh”, mental memang amat diperlukan.

Dan buat saya sendiri, agar mental kita kuat saat pamit berhenti kerja, alasan yang rasional menjadi wajib dimiliki. Intinya kita harus mengambil keputusan tersebut dengan dampak buruk dan dampak baik yang disadari sejak awal dan kita putuskan dengan benar. Beberapa pertimbangan di bawah ini sebagai contohnya.

Agar Kuat Mental saat Pamit Kerja, berikut ini beberapa pertanyaan yang bisa ditanyakan:

  • Apakah saya akan terus begitu-begitu saja?
Pekerjaan saya sebenarnya oke saja. Tapi saya merasa tidak ada prospek yang menjanjikan dari pekerjaan tersebut.

  • Apakah saya tidak ingin mengejar mimpi saya yang dari dulu saya inginkan?
Meski saat itu pekerjaan saya adalah termasuk hobi saya, tapi pekerjaan tersebut bukan pekerjaan yang menjadi cita-cita saya. Dan mumpung masih muda, saya ingin mengejar mimpi tersebut dulu.

  • Apakah usia saya stagnan untuk bisa pindah kerja setelah tua nanti?
Nah ini… Saya tahu bahwa akan sulit bagi pekerja mencari pekerjaan di usia lebih dari 30 tahun. Karena itu, mumpung saya masih di bawah usia itu, saya ingin terus bertualang meski resikonya juga tidak kecil.

Saran Saya Saat Anda ingin Pamit Berhenti Kerja:

  1.  Ingat selalu pertimbangan yang Anda gunakan.
  2. Tidak perlu berdebat dengan HRD atau bos Anda. Cukup diiyakan saja, tapi jangan didengarkan.
  3. Ketika Anda menghadapi masa depan yang beresiko seperti saya, mantapkan diri Anda sebagai manusia yang ingin maju, bukan begitu-begitu saja.

Note: saya tidak mengatakan bahwa keputusan pamit berhenti kerja pastilah keputusan yang bagus. Silahkan gunakan pertimbangan Anda sendiri. Di sini saya hanya ingin berbagi pengalaman saat saya berada dalam kondisi di mana resiko harus diambil.

0 komentar:

Posting Komentar